Tuesday, August 2, 2016

Inspirasi Hari Ini - Khawatir

Hi Sobat, kembali dengan berbagi inspirasi di blog ini, setelah tulisan-tulisan ini ikut berpuasa selama lebih dari sebulan. Kali ini saya akan berbagi dalam #InspirasiHariIni, membahas tentang yang namanya perasaan khawatir. Hampir semua orang dibumi ini pernah merasakan khawatir, cemas dan perasaan takut akan hal-hal buruk yang akan terjadi. Khawatir muncul karena adanya ekspektasi atau harapan yang belum terjadi atau membutuhkan waktu cukup lama hingga terjadi. Dalam proses agar terpenuhinya harapan tersebutlah muncul perasaan ini, yaitu perasaan khawatir akan eskpektasi yang diinginkan tidak tercapai.
Ilustrasi Rasa Khawatir - by gymlion.com 
Banyak orang yang akhirnya terlalu terbawa oleh arus khawatir ini, sehingga kurang atau bahkan tidak focus dalam usaha mencapai tujuan tersebut. Ketakutan akan terjadinya hal-hal buruk membuat sebagian besar orang-orang ini menjadi lebih focus pada plan B, daripada mengusahakan tercapainya plan A atau rencana utama.
Khawatir bukan-lah hal buruk selama dalam dosis yang tepat, rasa khawatir dan cemas ini tetap diperlukan agar kita tetap bisa waspada atau mengantisipasi dan mempersiapkan diri atas kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Kalau perasaan Khawatir ini sudah overdosis, maka kita harus segera memiliki "early warning system" yang kita bangun dalam alam sadar kita, hal ini untuk membantu kita agar bisa kembali dalam track dan arah tujuan yang benar.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya membangun early warning system ini, karena ketika sudah terjebak dalam pusaran pesimistis kita sudah mulai kehilangan focus. Saya akan memberikan sedikit kilasan agar kita bisa membangun system untuk menghadapi khawatir berlebih, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan dalam #InspirasiHariIni ; 

  • Deteksi Tingkat Khawatir apakah sudah melebihi temperature normal atau tidak, ini bisa dilakukan dengan cara menentukan titik atau point dimana kita bisa menentukan kapan harus mulai meningkatkan rasa khawatir ini. Misal kita menjadi seorang ayah yang menemani anak bermain ditaman, tentukan mainan apa saja yang memungkinkan terjadi bahaya, disitulah kita meningkatkan kewaspadaan atau mengalihkan anak untuk bermain mainan lainnya.
  • W-Spot atau Worry Spot adalah titik khawatir yang kita tentukan pada point diatas. Cara menentukan titik ini terbilang relative sulit, karena menentukan W-Spot harus memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup. Misal seperti contoh diatas, jika orang tua tidak punya pengalaman bermain mainan tertentu maka menurut ortu mainan tersebut berbahaya. Sehingga perlu adanya pengalaman dan wawasan yang cukup.
  • Experience is Base, pengalamanlah yang menentukan kita bisa mengelola rasa khawatir yang kita punya dengan baik atau tidak. Semakin dalam pengalaman yang dimiliki maka semakin siap mengelola rasa takut dan cemas. Namun bukan berarti kita harus memiliki usia berabad-abad untuk bisa kelola khawatir. Tapi bisa dengan mempelajari pengalaman-pengalaman orang lain, baik via biografi atau mendengar langsung dari si empu nya pengalaman atau cara lainnya.

don't worry be happy
Semoga ulasan singkat diatas memberikan #InspirasiHariIni untuk menjalani hidup yang lebih baik. Mari kita kelola segala bentuk emosi kita baik positif maupun negative untuk mencapai tujuan hidup yang sudah kita cita-citakan. Dan tahukah sobat, bahwa ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa 85% kekhawatiran itu tidak terjadi lho..
Tapi ada satu kekhawatiran yang harus kita tanamkan pada diri kita dan keluarga kita, yaitu rasa khawatir dihari akhir atau hari kiamat atau hari nisab, agar kita bisa memaksimalkan umur ini untuk mampu terus bersyukur kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat dan salam menginspirasi..

No comments:

Post a Comment